Dan
masa (kejayaan dan kehancuran) itu, Kami pergilirkan di antara manusia
(agar mereka mendapat pelajaran); dan supaya Allah membedakan
orang-orang yang beriman (dengan orang-orang kafir)
(Q.S. Ali-Imran : 140)
Dalam
tesisnya, seorang pengamat barat yang bernama Samuel . E Huntington
mengatakan bahwa peradaban dunia akan mengarah kepada 3 benturan
imperium, yaitu Imperium barat, dalam hal ini diwakili oleh
hagemoni Amerika, Cina dan Islam. Namun, ketika berbicara mengenai
Islam sebagai salah satu saingan barat dalam perang peradaban tersebut
kita disuguhkan sebuah pertanyaan besar tentang Negara mana yang akan
menjadi pelopor kebangkitan Islam?
Melihat perkembangan realitas kontemporer beberapa
tahun ini, Indonesia bisa menjadi salah satu Negara yang berpotensi
untuk menjadi peretas kebangkitan Islam abad ini. Hal ini diperkuat oleh
kunjungan terakhir Ulama besar dunia DR. Yusuf Qardhawi. Dalam
kunjungannya tersebut ke Indonesia DR. Yusuf Qardhawi melihat Indonesia
sebagai dengan penuh harap agar mampu memimpin dunia Islam kembali,
setelah mayoritas dunia Arab dan Islam mengalami kemunduran dalam
memainkan peran efektifnya di kancah internasional.
Hal ini memang bukan sebuah harapan kosong yang tanpa alasan. Ada beberapa faktor yang menguatkan
hal tersebut. Pertama, secara historis Indonesia tidak memiliki sejarah
konflik dengan negara manapun dengan negara-negara Islam di Timur
Tengah yang kebanyakan memiliki konflik dan krisis persengketaan,
seperti Irak, Iran dan Negara-negara timur tengah lainnya. Bahkan
Indonesia banyak berperan dalam mewujudkan perdamaian dalam hubungan
internasional. Hal ini membuat Indonesia mampu menjaga hubungan baik
dengan Negara-negara mana pun. Sebagai contoh, baru-baru ini Indonesia
berusaha menjadi mediator dalam harmonisasi hubungan Syiah-Sunni dengan
mengadakan konfrensi para ulama-ulama dunia di Bogor beberapa waktu
lain. Bahkan rencananya pemerintah Indonesia juga akan mengadakan dialog
untuk mengatasi persengketaan Palestina-Israel yang tak kunjung reda di
Jakarta. Selama ini Indonesia juga sudah banyak berbuat dan mengambil
langkah inisiatif. Di antaranya mengirim pasukan penjaga perdamaian ke
sejumlah negara sejak selama puluhan tahun hingga saat ini. Ini tentu
patut disyukuri.
Yang
kedua, Indonesia merupakan Negara yang oleh Allah SWT diberikan Nikmat
Iman paling besar dibandingkan Negara-negara lain. Hal ini dibuktikan
dengan data statistic bahwa Indonesia merupakan Negara yang memiliki
jumlah penduduk muslim terbesar di dunia, walaupun Indonesia
bukanlah Negara yang berlandaskan Islam secara konstitusi. Hal ini
memperkuat legitimasi Negara kita bahwa Negara ini memang pantas untuk
menjadi pelopor kebangkitan Islam di dunia. Hal ini juga
tercermin dari seringnya Indonesia melakukan aksi solidaritas terhadap
Negara-negara muslim lain yang mengalami kezhaliman. Lihatlah ketika
Irak diserang oleh Amerika, atau pun ketika Palestina dibombardir oleh
Israel, Indonesia merupakan Negara yang pertama kali merespon hal itu
dengan melancarkan aksi turun ke jalan, dibanding Negara-negara timur
tengah lain yang secara geografis lebih dekat dengan Irak dan Palestina.
Ketiga,
walupun Indonesia memiliki pluralitas atau perbedaan dalam cara
berinteraksi dengan Islam sebagai jalan hidup, hal ini tidak menjadikan
pertentangan yang hebat di internal umat Islam Indonesia. Tidak seperti
di Irak atau Iran, yang sering terjadi perpecahan di antara internal
umat Islam sendiri, dalam hal ini diwakili oleh Syiah dan Sunni, di
Indonesia hal itu tidak terjadi. Justru iklim dan suasana politik dan
budaya di Indonesia mampu membuat islam semakin tumbuh dan berkembang., baik dari segi politik, ekonomi, hokum maupun budaya.
Menghadapi fajar abad dua puluh satu, berbagai tanggapan dan reaksi telah banyak muncul ke permukaan dari
beragam kalangan di Indonesia. Dan belakangan ini perkembangan Islam
sebagai system kehidupan kian tumbuh dengan pesatnya. Runtuhnya
komunisme dan sosialisme yang ditandai dengan bubarnya Uni Soviet, dan
kegagalan ekonomi kapitalis yang menyebabkan krisis multidimensi
berkepanjangan membuat Ekonomi Islam sebagai sebuah system baru yang
diharapkan bisa menjadi solusi kemajua ekonomi saat ini. Lihatlah,
betapa perbankan Islam kini sudah mulai diminati di berbagai lembaga
keuangan di Indonesia. Begitu pun dengan kondisi sosial politik, Kini
para-pemimpin-pemimpin Islam sudah memberikan kredibilitasnya dimata
umat , lalu perlahan-lahan mengambil alaih kepemimpinan umat, pada
sebuah sudut pandang lain, kelompok nasionalis sekuler telah
memperlihatkan kegagalan demi kegagalan. Lihatlah peta politik saat ini,
dimana partai-partai Ilam kemudian muncul menjadi pemenang di beberapa
partarungan politik, baik eksekutif maupun di tataran legislative. Hal
demikian menandakan bahwa bangsa Indonesia cukup antusias dengan apa
yang akan dihadapinya di masa mendatang.
Karena alasan-alasan itu, sepertinya bisa
meyakinkan kita bahwa tahun-tahun mendatang Indonesia bisa menjadi
pelopor kebangkitan Islam di dunia. Sejarah sudah memperlihatkan kepada
kita, bahwa kejayaan Islam pernah dipegang oleh bangsa
Afrika (Mesir) di zaman nabi Yusuf dan Musa, Islam juga jaya di tangan
para suku-susku Arab di Masa Rasulullah SAW, Kejayaan Islam juga pernah
diemban oleh BAngsa Eropa, dalm hal ini oleh Kekhalifahan Turki Usmani.
Dan kini, sudah saatnya kejayaan Islam diemban oleh Bangsa Melayu, dan Indonesia sebagai Negara pelopor kebangkitan tersebut. Insya Allah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar